Setiap
kita memiliki rahasia-rahasia dalam kehidupan ini yang kita berusaha
untuk menyembunyikannya dari orang lain…, baik rahasia-rahasia yang
positif yang menyenangkan hati kita, maupun rahasia-rahasia negatif yang
berkaitan dengan aib-aib kita. Tidak ada orang lain yang mengetahui
rahasia-rahasia tersebut, hanya Allahlah Yang Maha Mengetahui Yang ghaib
dan yang mengetahuinya.
Akan tetapi terkadang hati seseorang terasa sempit dengan rahasianya
yang ia simpan…ia ingin sekali menyampaikan rahasia tersebut kepada
orang lain yang amanah yang bisa menjaga rahasianya…, lantas kepada
siapakah ia meletakkan rahasianya tersebut ??, terlebih lagi jika
rahasia tersebut berkaitan dengan aibnya sendiri !!
Bayangkan
jika sahabat kita telah menyimpan rahasia kita dengan penuh amanah
selama sepuluh tahun…lantas tatkala terjadi pertikaian antara kita dan
dia yang membuatnya marah…akhirnya sahabat kitapun membeberkan rahasia
aib kita tersebut !!!
Membeberkan rahasia adalah pengkhianatanRasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
الرَّجُلُ إِذَا حَدَّثَ الرَّجُلَ بِحَدِيْثٍ ثُمَّ الْتَفَتَ عَنْهُ فَهِيَ أَمَانَةٌ“Jika
seseorang mengabarkan kepada orang lain suatu kabar, kemudian ia
berpaling dari orang yang dikabari tersebut maka kabar itu adalah amanah
(atas orang yang dikabari) (HR At-Tirmidzi (1959) dan Abu Dawud (4868).
Hadits ini dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam as-Shahiihah (1090).)
Makna
berpaling yaitu si penyampai kabar tatkala hendak menyampaikan kabarnya
menengok ke kanan dan ke kiri karena kahwatir ada yang mendengar.
Sikapnya memandang ke kanan dan ke kiri menunjukkan bahwa dia takut
kalau ada orang lain yang ikut mendengar pembicaraannya, dan dia
mengkhususkan kabar ini hanya kepada yang akan disampaikan kabar
tersebut. Seakan-akan dengan sikapnya itu ia berkata kepada orang yang
diajak bicara, "Rahasiakanlah kabar ini!" (Lihat Tuhfatul Ahwadzi
(VI/81) dan ‘Aunul Ma’bud (XIII/178)
Hadits ini menjelaskan bahwa
seseorang hendaknya menjaga rahasia saudaranya jika dia faham
bahwasanya saudaranya tidak ingin ada orang lain yang mengetahuinya,
bahkan meskipun ia tidak meminta untuk merahasiakannya.
Lantas bagaimana lagi jika ia meminta untuk merahasiakannya ??!!. Hadits ini juga tegas menjelaskan bahwasanya menjaga rahasia adalah amanah dan
membongkar rahasia adalah bentuk pengkhianatan.
Akan tetapi…, sungguh menjaga rahasia orang lain lebih sulit daripada menjaga harta orang lain.
Al-Munaawi rahimahullah berkata :
فَلَيْسَ
كُلُّ مَنْ كَانَ عَلَى الأَمْوَالِ أَمِيْنًا كَانَ عَلَى الأَسْرَارِ
أَمِيْنًا. وَالْعِفَّةُ عَنِ الْأَمْوَالِ أَيْسَرُ مِنَ الْعِفَّةِ عَنِ
إِذَاعَةِ الْأَسْرَارِ"Tidak setiap orang yang amanah
menjaga harta juga amanah menjaga rahasia. Menjaga diri dari harta lebih
mudah dari pada menjaga diri untuk tidak menyebarkan rahasia" (Faidhul Qodiir 1/493, syarh hadits no 985)
Sungguh
benar perkataan Al-Munaawi ini, lebih mudah bagi kita tatkala diberi
amanah untuk menjaga harta orang lain dari pada tatkala diberi amanah
untuk tidak menceritakan rahasia orang lain.
Ar-Rooghib berkata :
وَإِذَاعَةُ السِّرِّ مِنْ قِلَّةِ الصَّبْرِ وَضِيْقِ الصُّدُوْرِ وَيُوْصَفُ بِهِ ضعفُ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالصِّبْيَانِ"Menyebarkan
rahasia muncul dari sedikitnya kesabaran dan sempitnya dada, dan ini
merupakan sifat para lelaki yang lemah, para wanita, dan anak-anak"
(lihat Faidhul Qodiir 1/493)
Sebaliknya seseroang berkata :
كِتْمَانُ
الأَسْرَارِ يَدُلُّ عَلَى جَوَاهِرِ الرِّجَالِ، وَكَمَا أَنَّهُ لاَ
خَيْرَ فِي آنِيَةٍ لاَ تُمْسِكُ مَا فِيْهَا فَلاَ خَيْرَ فِي إِنْسَانٍ
لاَ يَكْتُمُ سِرًّا"Menyembunyikan rahasia menunjukkan akan para
lelaki yang mulia seperti permata, sebagaimana tidak ada kebaikan pada
sebuah bejana yang tidak bisa menampung isinya maka tidak ada kebaikan
pula pada seseorang yang tidak bisa menyembunyikan rahasia"
Menjaga rahasia sendiri saja sulit apalagi rahasia orang lain?Jangankan
untuk menjaga rahasia orang lain…, bahkan rahasia sendiri saja kita
tidak kuasa untuk menyimpannya dan memendamnya dalam hati kita.
Seseorang penyair berkata:
إِذَا الْمَرْءُ أَفْشَـى سِـرَّهُ بِلِسَـانِهِ وَلاَمَ عَلَـيْهِ غَـيْرَهُ فَـهُوَ أَحْمَقُ
إِذَا ضَاقَ صَدْرُ الْمَرْءِ عَنْ سِرِّ نَفْسِهِ فَصَدْرُ الَّذِي يَسْتَوْدِعُ السِّرَّ أَضْيَقُ"Jika seseorang membeberkan rahasianya sendiri dengan lisannya (kepada orang lain)…
lantas ia mencela orang lain tersebut (karena membeberkan rahasianya) maka orang ini adalah orang bodoh…
Jika hatinya sempit untuk bisa menahan rahasia pribadinya…
maka dada orang lain yang ia simpan rahasianya tentunya lebih sempit lagi…"
Jika
kita tidak mampu untuk menyimpan rahasia kita lantas kita sampaikan
kepada orang lain maka jangan menyesal jika akhirnya rahasia kita akan
menjadi rahasia umum, sebagaimana perkataan seorang penyair ;
كُلُّ عِلْمٍ لَيْسَ فِي الْقِرْطَاسِ ضَاعَ وَكُلُّ سِرٍّ جَاوَزَ الاِثْنَيْنِ شَاعَ
"Seluruh ilmu yang tidak tercatat di kertas akan lenyap….
Dan seluruh rahasia yang telah melewati dua bibir maka akan tersebar"Betapa
sering kita berkata kepada seseorang, "Tolong jaga rahasia ini, jangan
sampai engkau menceritakannya kepada orang lain". Namun ternyata orang
inipun menyebarkannya kepada orang lain dengan perkataan yang sama,
"Tolong jaga rahasia ini, jangan sampai engkau menceritakannya kepada
orang lain", dan seterusnya… hingga jadilah rahasia kita menjadi rahasia
umum.
Yang lebih menyedihkan…terkadang seseorang menyampaikan
suatu rahasia kepada sahabat dekatnya, dan sebelum ia menyampaikan
rahasia kepadanya ia mewanti-wantinya untuk tidak bercerita kepada orang
lain…lantas sahabatnya itupun berkata, "Demi Allah meskipun ditawarkan
matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku, aku tetap
tidak akan menceritakannya kepada orang lain". Ternyata beberapa minggu
kemudian…atau sebulan kemudian…atau dua bulan kemudian…atau setahun
kemudian…rahasia tersebut telah tersebar…rahasia pribadi telah berubah
menjadi rahasia umum… bahkan akhirnya rahasia tersebut sampai langsung
ke telinganya sendiri.
Yang lebih menyedihkan lagi jika ternyata
rahasia tersebut berkaitan dengan aibnya….jadilah sahabatnya tadi
menjadi orang yang paling ia benci..!!!. Bahkan terkadang karena
kebenciannya terhadap (bekas) sahabatnya tersebut mengantarkan dia untuk
membalas dendam sehingga diapun balik menceritakan rahasia-rahasia
bekas sahabatnya dengan membeberkan aib-aibnya !!!
Kepada siapa kita simpan rahasia kita ?
Berikut ini beberapa poin yang mungkin penting untuk diperhatikan
tatkala hati kita gelisah dan ingin sekali menumpahkan rahasia kita
kepada orang lain.
Pertama :
Hendaknya kita bertanya dalam diri kita, sudah perlukah kita
membeberkan rahasia kita kepada orang lain??, apakah jika kita
membeberkan rahasia kita akan mendatangkan kemaslahatan??!!
Kedua :
Sebelum kita menceritakan rahasia kita kepada orang lain, hendaknya
kita membayangkan bagaimana jika orang tersebut tidak amanah??,
hendaknya kita juga membayangkan bagaimana jika rahasia kita tersebut
akhirnya tersebar?? Apakah kita siap menghadapinya??.
Ketiga :
Kalau memang kita harus membeberkan rahasia kita maka hendaknya kita
menceritakannya kepada orang yang sholeh yang terkenal dengan
amanah…terutama seseorang yang berilmu yang kita ingin mendapatkan
masukan nasehat-nasehat darinya dalam menghadapi problem kita
Keempat :
Jangan sampai kita menceritakan rahasia kita kepada orang yang
mencari-cari tahu rahasia kita. Orang yang seperti ini biasanya mudah
untuk membeberkan rahasia. Seorang penyair berkata :
لاَ تُذِعْ سِراًّ إِلَى طَالِبِهِ *** مِنْكَ فَالطَّالِبُ لِلسِّرِّ مُذِيْعُ
"Janganlah
engkau membeberkan rahasia kepada orang yang mencari-cari rahasia
tersebut darimu, karena pencari-cari rahasia akan membeberkannya"Kelima :
Janganlah kita menceritakan rahasia kita kepada banyak orang, karena
semakin banyak orang yang kita ceritakan rahasia kita maka akan semakin
mudah tersebar rahasia kita.
Yang sering terjadi adalah jika
seseorang menghadapi sebuah problem lantas ia selalu ingin curhat kepada
orang lain, yang curhat tersebut mengharuskannya untuk membeberkan
rahasianya. Akibatnya rahasianya menjadi rahasia umum.
Para
pembaca yang budiman…menjaga rahasia adalah suatu amanah, karenanya jika
kita diminta untuk menjaga rahasia maka hendaknya kita benar-benar
memegang amanah tersebut…, namun jika kita merasa tidak mampu untuk
menjaganya maka hendaknya kita tolak permintaan tersebut. Jika memang
orang yang meminta tersebut tetap ngotot menceritakan rahasianya kepada
kita, maka hendaknya kita mempersyaratkan agar memaafkan kita jika
rahasia tersebut tersebar dikemudian hari.